Dosen STKIP Menciptakan SIMDes

STKIPPGRI-BANGKALAN, Kemajuan teknologi informasi di era 4.0 berdampak pada sendi-sendi kehidupan hingga ke desa. Teknologi informasi juga bisa dijadikan sebagai upaya untuk memajukan desa, salah satunya dengan membuat layanan informasi secara daring (online). Pelayanan secara daring (online) di desa akan membantu masyarakat dalam mengurus surat-menyurat, berbagai desa informasi dan kebutuhan lain yang diperlukan masyarakat desa setempat.

Ide membuat aplikasi program Sistem Informasi Manajemen Desa dimunculkan oleh salah satu dosen STKIP PGRI Bangkalan, Zainudin bekerja sama dengan dua desa di kecamatan Tanjung Bumi. Program aplikasi tersebut diberi nama program Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDes). Program ini menyediakan layanan masyarakat di dua desa tersebut secara daring (online). Meliputi  informasi desa, profil desa, data penduduk, statistik desa, dan layanan surat daring.

SIMDes merupakan usulan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diusulkan Zainudin ke Kemenristek Dikti. Ia  mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat STKIP PGRI Bangkalan dibantu dua dosen lain, yakni Octaviana Arisinta Prodi Pendidikan Ekonomi, dan M. Sahid Prodi PPKn.

“PKM yang diusulkan kami berupa aplikasi SIMDes, pelatihan administrasi desa, administrasi umum, penduduk,program website desa. Insyaallah hanya ada dua yaitu desa Tlangoh dan Aeng Taber sebagai mitra kita,” ungkapnya usai melaksanakan kegiatan pelatihan di balai desa Tlangoh, Kamis (19/07/2018).

Dosen Prodi Pendidikan Matematika ini berharap dengan adanya pelatihan dan kerjasama dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait ada tindak lanjut yaitu data penduduk menjadi terintegrasi baik dari tingkat desa hingga Diispenduk, hal ini sesuai rencana Dispenduk Bangkalan Gerakan Sadar Administrasi Penduduk.

“Ya memang membutuhkan dukungan dan bantuan dari pemerintah agar program ini berjalan dengan baik dan memudahkan masyarakat jika ingin mengurus data kependudukan serta informasi lain,” imbuhnya.

Kegiatan pelatihan ini disambut baik oleh kepala desa Tlangoh Kudrotul hidayat. Kudrotul Hidayat menilai kegiatan ini positif bagi desa, bahkan dirinya berharap ada peran yang lebih besar dari akademis untuk membantu membangun desa.

“Internet telah masuk hingga ke pelosok desa, sehingga program ini sangat membantu masyarakat. Saya berharap agar masyarakat tidak lagi kerepotan mengurus surat-surat kependudukan. Program ini juga membantu pemerintah memberikan data akurat mengenai kondisi kependudukan di desa.” Pungkas kepala desa yang gemar memakai batik madura ini. (bag.humas)

Mungkin Anda juga menyukai